Manipulasi laporan keuangan PT KAI Dalam kasus tersebut, terdeteksi 
adanya kecurangan dalam penyajian laporan keuangan. Ini merupakan suatu 
bentuk penipuan yang dapat menyesatkan investor dan stakeholder lainnya.
 Kasus ini juga berkaitan dengan masalah pelanggaran kode etik profesi 
akuntansi.
Skandal Enron, Worldcom dan perusahaan-perusahaan besar di AS 
Worldcom terlibat rekayasa laporan keuangan milyaran dollar AS. Dalam 
pembukuannya Worldcom mengumumkan laba sebesar USD 3,8 milyar antara 
Januari 2001 dan Maret
2002. Hal itu bisa terjadi karena rekayasa akuntansi. Penipuan ini telah
 menenggelamkan kepercayaan investor terhadap korporasi AS dan 
menyebabkan harga saham dunia menurun serentak di akhir Juni 2002. Dalam
 perkembangannya, Scott Sullifan (CFO) dituduh telah melakukan tindakan 
kriminal di bidang keuangan dengan kemungkinan hukuman 10 tahun penjara.
 Pada saat itu, para investor memilih untuk menghentikan atau mengurangi
 aktivitasnya di bursa saham.
Kasus Tylenol Johnson & Johnson Kasus penarikan Tylenol oleh 
Johnson & Johnson dapat dilihat sebagai bagian dari etika perusahaan
 yang menjunjung tinggi keselamatan konsumen di atas segalanga, termasuk
 keuntungan perusahaan. Johnson & Johnson segera mengambil tindakan 
intuk mengatasi masalahnya. Dengan bertindak cepat dan melindungi 
kepentingan konsumennya, berarti perusahaan telah menjaga trustnya.
Kasus obat anti nyamuk Hit Pada kasus Hit, meskipun perusahaan telah 
meminta maaf dan berjanji untuk menarik produknya, ada kesan permintaan 
maaf itu klise. Penarikan produk yang kandungannya bisa menyebabkan 
kanker tersebut terkesan tidak sungguh-sungguh dilakukan. Produk 
berbahaya itu masih beredar di pasaran.
Kasus Baterai laptop Dell Dell akhirnya memutuskan untuk menarik dan 
mengganti baterai laptop yang bermasalah dengan biaya USD 4,1 juta. 
Adanya video clip yang menggambarkan bagaimana sebuah note book Dell 
meledak yang telah beredar di internet membuat perusahaan harus bergerak
 cepat mengatasi masalah tersebut.
Dari ketiga kasus di atas, Hit merupakan contoh yang kurang baik 
dalam menangani masalahnya. Paradigma yang benar yaitu seharusnya 
perusahaan memperhatikan adanya hubungan sinergi antara etika dan laba. 
Di era kompetisi yang ketat ini, reputasi baik merupakan sebuah 
competitive advantage yang harus dipertahankan. Dalam jangka panjang, 
apabila perusahaan meletakkan keselamatan konsumen di atas kepentingan 
perusahaan maka akan berbuah keuntungan yang lebih besar bagi 
perusahaan.
Dugaan penggelapan pajak IM3 diduga melakukan penggelapan pajak 
dengan cara memanipulasi Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan 
Nilai ( SPT Masa PPN) ke kantor pajak untuk tahun buku Desember 2001 dan
 Desember 2002. Jika pajak masukan lebih besar dari pajak keluaran, 
dapat direstitusi atau ditarik kembali. Karena itu, IM3 melakukan 
restitusi sebesar Rp 65,7 miliar. 750 penanam modal asing (PMA) 
terindikasi tidak membayar pajak dengan cara melaporkan rugi selama lima
 tahun terakhir secara berturut-turut. Dalam kasus ini terungkap bahwa 
pihak manajemen berkonspirasi dengan para pejabat tinggi negara dan 
otoritas terkait dalam melakukan penipuan akuntansi. Manajemen juga 
melakukan konspirasi dengan auditor dari kantor akuntan publik dalam 
melakukan manipulasi laba yang menguntungkan dirinya dan korporasi, 
sehingga merugikan banyak pihak dan pemerintah. Kemungkinan telah 
terjadi mekanisme penyuapan (bribery) dalam kasus tersebut. Pihak 
pemerintah dan DPR perlu segera membentuk tim auditor independen yang 
kompeten dan kredibel untuk melakukan audit investigatif atau audit 
forensik untuk membedah laporan keuangan dari 750 PMA yang tidak 
membayar pajak. Korporasi multinasional yang secara sengaja terbukti 
tidak memenuhi kewajiban ekonomi, hukum, dan sosialnya bisa dicabut izin
 operasinya dan dilarang beroperasi di negara berkembang.
Etika terhadap komunitas masyarakat Tindakan Kejahatan Korporasi PT. 
Lapindo Brantas (Terhadap Masyarakat dan Lingkungan Hidup di Sidoarjo, 
Jawa Timur). Telah satu bulan lebih sejak terjadinya kebocoran gas di 
areal eksplorasi gas PT. Lapindo Brantas (Lapindo) di Desa Ronokenongo, 
Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo. Kebocoran gas tersebut berupa 
semburan asap putih dari rekahan tanah, membumbung tinggi sekitar 10 
meter. Semburan gas tersebut disertai keluarnya cairan lumpur dan 
meluber ke lahan warga. tak kurang 10 pabrik harus tutup, 90 hektar 
sawah dan pemukiman penduduk tak bisa digunakan dan ditempati lagi, 
demikian juga dengan tambak-tambak bandeng, belum lagi jalan tol 
Surabaya-Gempol yang harus ditutup karena semua tergenang lumpur panas. 
Perusahaan terkesan lebih mengutamakan penyelamatan asset-asetnya 
daripada mengatasi soal lingkungan dan social yang ditimbulkan. Namun 
Lapindo Brantas akhirnya sepakat untuk membayarkan tuntutan ganti rugi 
kepada warga korban banjir Lumpur Porong, Sidoarjo. Lapindo akan 
membayar Rp2,5 juta per meter persegi untuk tanah pekarangan beserta 
bangunan rumah, dan Rp120.000 per meter persegi untuk sawah yang 
terendam lumpur.
Etika terhadap buruh dan pekerja
BenQ, Kasus Pailit Dalam Ekonomi Global Merjer bisnis telepon genggam 
perusahaan BenQ dan Siemens menjadi BenQ-Mobile awalnya bagai angin 
harapan, terutama bagi para pekerja pabrik di Jerman. Namun karena 
penjualan tidak menunjang dan banyak produk yang dipulangkan oleh 
pembelinya karena bermasalah, akibatnya dua pabrik BenQ, di Meksiko dan 
Taiwan, terpaksa ditutup. Karena itu BenQ melakukan restrukturisasi dan 
mem-PHK sejumlah pekerja.Hal ini sangat merugikan pihak buruh dan 
karyawan. Para pekerja merasa hanya dijadikan bahan mainan perusahaan 
yang tidak serius.
http://scribd.com 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar